Gerakan sosial yang dilakukan kalangan islamis yang bercorak politis sebenarnya telah menjadi bagian dari sejarah gerakan Islam di Indonesia. Namun, adanya sikap represif pemerintah Indonesia di masa Orde Lama dan Orde Baru menyebabkan gerakan ini seakan mati suri. Oleh karena itu, bisa dikatakan mereka memilih untuk mengembangkan sayap pergerakannya yang bersifat kultural di kawasan kampus. Alhasil, gerakan ini mampu melakukan pengaderan anggota dengan kesuksesan luar biasa. Bahkan, setelah reformasi, gerakan ini semakin memantapkan diri dalam gerakan politik praktis. Fenomena inilah yang menjadi kajian utama dalam buku ini. Khususnya, bagaimana kiprah Jamaan Tarbiyah dan Hizbut Tahrir Indonesia di salah satu universitas negeri. Hal ini karena keduanya telah berhasil melakukan penyebaran pemikiran dan pengaderan kepada anak-anak muda di lingkungan kampus.