Korupsi / Toolkit Anti Korupsi
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
Sarwedi Oemarmadi (Pengarang) ; Budi Hardjowiyono (Pengarang) ; Hayie Muhammad (Pengarang) ; Kiki Bambang Kisworo (Penyunting)
Edisi
-
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Jakarta : Indonesia Procurement Watch, [2009]
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
x, 97 halaman : ilustrasi ; 22 cm
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
volume
ISBN
-
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
-
Target Pembaca
Umum
Catatan
-
Abstrak
Korupsi adalah salah satu dari sekian banyak masalah besar yang sedang kita hadapi sekarang ini. Tidak ada cara mudah dan jalan pintas untuk memberantas korupsi. Korupsi, sampai tingkat tertentu akan selalu hadir di tengah-tengah kita. Kita sadar bahwa korupsi, tidak saja mengancam sistem kenegaraan kita tetapi juga menghambat pembangunan dan menurunkan tingkat kesejahteraan jutaan orang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Korupsi telah menciptakan pemerintahan irasional, pemerintahan yang didorong oleh keserakahan, bukan oleh tekad untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satu lahan korupsi yang paling subur adalah pengadaan barang dan jasa. Pengadaan barang dan jasa pemerintah melibatkan dana yang sangat besar. Hampir 40% pengeluaran belanja negara digunakan untuk pengadaan barang dan jasa. Angka tersebut tidak termasuk dana yang dikelola oleh BUMN, parastatal, kontraktor kemitraan dan belum mencakup anggaran pemerintah daerah. Hasil kajian Pemerintah Indonesia yang bekerjasama dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang tertuang dalam "Country Procurement Assesment Report (CPAR)" tahun 2001, menyebutkan 10%-50% pengadaan barang dan jasa mengalami kebocoran. Kajian ini memperkuat dugaan bahwa pengadaan barang dan jasa adalah sasaran empuk para pelaku korupsi. Untuk itu tidak ada cara lain bahwa upaya pemberantasan korupsi harus dimulai dari pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka disusuntah Toollut Anti Korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa ini. Tujuan dari di susunnya Toolkit Anti Korupsi di bidang Pengadaan, dimaksudkan untuk menjadi 'alat atau "Instrumen" dari segenap lapisan dan kekuatan masyarakat di Indonesia, agar dapat secara aktif berperan serta mencegah merajalelanya penyakit korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Masyarakat selanjutnya dapat melakukan fungsinya sebagai 'peniup pluit' (whistleblower) atau semacam "Watchdog", yang akan segera memberikan alarm atau upaya pencegahan dini yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan preventif maupun represif yang diperlukan.
No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
00006109108 | 364.1323 SAR t |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Baru Umum Instansi - Koleksi Hadiah/Donasi dari Instansi | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
---|---|---|---|---|
Tidak ada data. |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
---|---|---|---|
001 | INLIS000000000847701 | ||
005 | 20230913014925 | ||
006 | a####g##########0# | ||
007 | ta | ||
008 | 230913#########jkia###g############ind## | ||
035 | # | # | $a 0010-0923000282 |
040 | # | # | $a JKPDJAK$b ind$c rda |
041 | 0 | # | $a ind |
082 | 0 | 4 | $a 364.1323$2 [23] |
084 | # | # | $a 364.1323 SAR t |
100 | 0 | # | $a Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang$e Sarwedi Oemarmadi$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a Toolkit anti korupsi bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah : $b enam belas langkah pengadaan barang dan jasa pemerintah /$c Sarwedi Oemarmadi, Budihardjo Hardjowiyono, Hayie Muhammad ; editor, Kiki Bambang Kisworo |
264 | # | 1 | $a Jakarta :$b Indonesia Procurement Watch,$c [2009] |
300 | # | # | $a x, 97 halaman : $b ilustrasi ; $c 22 cm |
336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
520 | # | # | $a Korupsi adalah salah satu dari sekian banyak masalah besar yang sedang kita hadapi sekarang ini. Tidak ada cara mudah dan jalan pintas untuk memberantas korupsi. Korupsi, sampai tingkat tertentu akan selalu hadir di tengah-tengah kita. Kita sadar bahwa korupsi, tidak saja mengancam sistem kenegaraan kita tetapi juga menghambat pembangunan dan menurunkan tingkat kesejahteraan jutaan orang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Korupsi telah menciptakan pemerintahan irasional, pemerintahan yang didorong oleh keserakahan, bukan oleh tekad untuk mensejahterakan masyarakat. Salah satu lahan korupsi yang paling subur adalah pengadaan barang dan jasa. Pengadaan barang dan jasa pemerintah melibatkan dana yang sangat besar. Hampir 40% pengeluaran belanja negara digunakan untuk pengadaan barang dan jasa. Angka tersebut tidak termasuk dana yang dikelola oleh BUMN, parastatal, kontraktor kemitraan dan belum mencakup anggaran pemerintah daerah. Hasil kajian Pemerintah Indonesia yang bekerjasama dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang tertuang dalam "Country Procurement Assesment Report (CPAR)" tahun 2001, menyebutkan 10%-50% pengadaan barang dan jasa mengalami kebocoran. Kajian ini memperkuat dugaan bahwa pengadaan barang dan jasa adalah sasaran empuk para pelaku korupsi. Untuk itu tidak ada cara lain bahwa upaya pemberantasan korupsi harus dimulai dari pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka disusuntah Toollut Anti Korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa ini. Tujuan dari di susunnya Toolkit Anti Korupsi di bidang Pengadaan, dimaksudkan untuk menjadi 'alat atau "Instrumen" dari segenap lapisan dan kekuatan masyarakat di Indonesia, agar dapat secara aktif berperan serta mencegah merajalelanya penyakit korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Masyarakat selanjutnya dapat melakukan fungsinya sebagai 'peniup pluit' (whistleblower) atau semacam "Watchdog", yang akan segera memberikan alarm atau upaya pencegahan dini yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan preventif maupun represif yang diperlukan. |
521 | # | # | $a umum |
650 | # | 4 | $a Korupsi |
650 | # | 4 | $a Toolkit Anti korupsi |
700 | 0 | # | $a Budi Hardjowiyono$e Pengarang |
700 | 0 | # | $a Hayie Muhammad$e Pengarang |
700 | 0 | # | $a Kiki Bambang Kisworo$e Penyunting |
850 | # | # | $a JKPDJAK |
990 | # | # | $a D020512/23 |