Capai, frustrasi, penyesalan, kekecewaan, kesedihan, marah; seluruh perasaan negatif pada diri manusia memang sangat kompleks. Semuanya cenderung berawal dari kejadian yang tak sesuai rencana. Namun, kebanyakan orang akan menampik perasaan tersebut, buru-buru membuangnya, dan menghalaunya dengan segala bentuk hal positif, alih-alih menerimanya. Padahal itu sama saja dengan bom, yang karena emosi negatif tertahan dan menumpuk terus-menerus, akhirnya meledak pada waktu tertentu. Dengan sepenuh hati, sang penulis mengeluarkan segala bentuk kesulitan hidup yang paling lumrah dirasakan dan meratapinya selama sepuluh hari awal. Selanjutnya, sepuluh hari kedua, penulis mengajak untuk bertemu dengan takdir Tuhan yang berbeda dengan keinginan. Sepuluh hari terakhir akan digunakan sebagai wujud terima kasih karena ada takdir baik dan anugerah. Sejatinya, manusia dapat hidup dengan hal baik dan hal buruk. Semoga setelah membaca buku ini, kita mampu menikmati kehidupan dengan menerima takdir apa adanya; dan kita memilih menjadi hidup.