#

Menghilang, Menemukan Diri Sejati

Filsafat Kehidupan

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Fahruddin Faiz (Pengarang) ; Tofik Pram (Penyunting) ; Ahmad Najib (Penyunting)

Edisi

Cetakan pertama, Maret 2022

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Noura Books, 2022; © 2022 by Fahruddin Faiz

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

317 halaman : ilustrasi ; 21 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

-

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Realitas hidup kita, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, sering kali membuat kita kehilangan diri sendiri. Pekerjaan yang kita geluti, interaksi dengan keluarga dan kolega sering kali justru menjauhkan dari jati diri kita. Dan semakin jauh seseorang dari diri sejatinya, akan semakin sering timbul konflik batin pada dirinya. Maka seseorang perlu menjauh dari keramaian, melakukan introspeksi untuk memahami dirinya. Meneliti ke dalam diri, melihat perbuatannya selama hidup. Semakin dalam seseorang meneliti dirinya, dia akan semakin mengenal dirinya dan memahami apa yang seharusnya dia perbuat dalam hidup. Dan ketika seseorang sudah benar-benar mengenal dirinya, barulah dia dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dengan sempurna. Buku ini mengajak pembaca menjelajahi, membaca kembali, dan memahami ulang diri dari berbagai perspektif. Demi mendapatkan dan menghidupkan makna-makna yang kita yakini sepanjang hidup. Quotes dalam buku -Pikiran kita seperti apel di dalam keranjang. Jika kita hendak membuang pandangan yang salah, agar tidak mengacaukan pikiran kita yang lain, cara terbaik adalah dengan menolak semua yang kita anggap benar dan menganggapnya sebagai sesuatu yang belum pasti. -Kalau engkau ingin menjadi pencari kebenaran yang sejati, maka seharusnya setidaknya sekali dalam hidupmu engkau ragukan segala sesuatu sejauh engkau mampu. -Agar kita bisa mengendalikan tubuh kita dengan cara sehat, jangan terlalu suka, jangan terlalu benci, jangan terlalu kagum, jangan terlalu semangat, jangan terlalu gembira, dan jangan terlalu sedih. Kalau enam hal itu terjadi pada diri kita, maka cara menyopir kita bisa kacau. -Yang dinamakan “dari mata turun ke hati” itu tidak ada. Dari mata, ya, dikirim ke otak. Kalau otaknya tidak berfungsi, meski ada orang cakep, kita bakal melongo saja. Tidak akan bereaksi.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006032123 KC/113.8 FAH m Perpustakaan Jakarta - Kuningan
Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C22, Gedung Nyi Ageng Serang, Lt. 7 dan 8, Jakarta Selatan
Kuningan Validasi (KCKR) - Dalam Proses Diolah Diolah
00006128171 113.8 FAH m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006128172 113.8 FAH m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Dipinjam
00006128176 113.8 FAH m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00006128180 113.8 FAH m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Dipinjam
00006128184 113.8 FAH m Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000843180
005 20230403113530
006 aa###g############
007 ta
008 230403t2022####jkia###g############ind##
035 # # $a 0010-0423000047
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c rda
041 # # $a ind
082 0 4 $a 113.8$2 [23]
084 # # $a KC/113.8 FAH m
100 0 # $a Fahruddin Faiz$e Pengarang$e Pengarang$e Fahruddin Faiz$e Pengarang$e Pengarang
245 1 0 $a Menghilang, menemukan diri sejati /$c Fahruddin Faiz ; penyunting, Tofik Pram, Ahmad Najib
250 $a Cetakan pertama, Maret 2022
264 # 1 $a Jakarta :$b Noura Books,$c 2022
264 # 4 ,$c © 2022 by Fahruddin Faiz
300 # # $a 317 halaman : $b ilustrasi ; $c 21 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Realitas hidup kita, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, sering kali membuat kita kehilangan diri sendiri. Pekerjaan yang kita geluti, interaksi dengan keluarga dan kolega sering kali justru menjauhkan dari jati diri kita. Dan semakin jauh seseorang dari diri sejatinya, akan semakin sering timbul konflik batin pada dirinya. Maka seseorang perlu menjauh dari keramaian, melakukan introspeksi untuk memahami dirinya. Meneliti ke dalam diri, melihat perbuatannya selama hidup. Semakin dalam seseorang meneliti dirinya, dia akan semakin mengenal dirinya dan memahami apa yang seharusnya dia perbuat dalam hidup. Dan ketika seseorang sudah benar-benar mengenal dirinya, barulah dia dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi dengan sempurna. Buku ini mengajak pembaca menjelajahi, membaca kembali, dan memahami ulang diri dari berbagai perspektif. Demi mendapatkan dan menghidupkan makna-makna yang kita yakini sepanjang hidup. Quotes dalam buku -Pikiran kita seperti apel di dalam keranjang. Jika kita hendak membuang pandangan yang salah, agar tidak mengacaukan pikiran kita yang lain, cara terbaik adalah dengan menolak semua yang kita anggap benar dan menganggapnya sebagai sesuatu yang belum pasti. -Kalau engkau ingin menjadi pencari kebenaran yang sejati, maka seharusnya setidaknya sekali dalam hidupmu engkau ragukan segala sesuatu sejauh engkau mampu. -Agar kita bisa mengendalikan tubuh kita dengan cara sehat, jangan terlalu suka, jangan terlalu benci, jangan terlalu kagum, jangan terlalu semangat, jangan terlalu gembira, dan jangan terlalu sedih. Kalau enam hal itu terjadi pada diri kita, maka cara menyopir kita bisa kacau. -Yang dinamakan “dari mata turun ke hati” itu tidak ada. Dari mata, ya, dikirim ke otak. Kalau otaknya tidak berfungsi, meski ada orang cakep, kita bakal melongo saja. Tidak akan bereaksi.
521 # # $a Umum
650 # 4 $a Filsafat Kehidupan
700 0 # $a Ahmad Najib$e Penyunting
700 0 # $a Tofik Pram$e Penyunting
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D008934/22
990 # # $a D024385/23
990 # # $a D024386/23
990 # # $a D024387/23
990 # # $a D024388/23
990 # # $a D024389/23