Sejarah Indonesia Pada Periode Tahun 1960 - 1969 / Partai Komunis Indonesia (pki) / Ham
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
Amidhan Shaberah (Pengarang) ; Marzani Anwar (Pengarang) ; Syaefudin Simon (Penyunting)
Edisi
Cetakan kedua
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Jakarta : Global Express Media, 2021
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
290 halaman : ilustrasi ; 21 cm
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
volume
ISBN
9786239616106
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
-
Target Pembaca
Umum
Catatan
Bibliografi halaman 257-262
Abstrak
Soco adalah sebuah desa kecil yang terletak hanya beberapa ratus meter di sebelah selatan lapangan udara Iswahyudi, Madiun. Desa Soco termasuk dalam wilayah Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Dalam peristiwa berdarah pemberotakan PKI tahun 1948, Soco memiliki sejarah tersendiri. Di desa inilah terdapat sebuah sumur tua yang dijadikan tempat pembantaian oleh PKI. Ratusan korban pembunuhan keji yang dilakukan PKI ditimbun jadi satu di lubang sumur yang garis tengahnya tak lebih dari satu meter itu. Letak Soco yang strategis dan dekat dengan lapangan udara dan dipenuhi tegalan yang banyak sumurnya, menjadikan kawasan itu dipilih PKI untuk dijadikan ladang pembantaian. Apalagi desa ini juga dilewati rel kereta lori pengangkut tebu ke Pabrik Gula Glodok, Pabrik Gula Kanigoro dan juga Pabrik Gula Gorang-gareng. Gerbong kereta lori dari pabrik-pabrik gula itulah yang dijadikan kendaraan mengangkut para tawanan untuk dibantai di sumur tua di tengah tegalan Desa Soco. Di sumur tua desa Soco ditemukan 108 jenazah korban kebiadaban PKI. Sebanyak 78 orang di antaranya dapat dikenali, sementara sisanya tidak dikenal. Sumur-sumur tua yang tak terpakai di desa Soco memang dirancang oleh PKI sebagai tempat pembantaian massal sebelum melakukan pemberontakan. Beberapa nama korban pembantaian di Desa Soco adalah Bupati Magetan Sudibjo, Jaksa R Moerti, Muhammad Suhud (ayah mantan Ketua DPR/MPR, Kharis Suhud), Kapten Sumarno dan beberapa pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat setempat termasuk KH Soelaiman Zuhdi Affandi, pimpinan Pondok Pesantren ath-Thohirin Mojopurno, Magetan.
No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
00006027984 | 959.8036 AMI p |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Dipinjam |
No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
---|---|---|---|---|
Tidak ada data. |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
---|---|---|---|
001 | INLIS000000000843019 | ||
005 | 20230330091517 | ||
006 | a####g############ | ||
007 | ta | ||
008 | 230330#########jkia###g############ind## | ||
020 | # | # | $a 9786239616106 |
035 | # | # | $a 0010-0323001182 |
040 | # | # | $a JKPDJAK$b ind$c rda |
041 | 0 | # | $a ind |
082 | 0 | 4 | $a 959.8036$2 [23] |
084 | # | # | $a 959.8036 AMI p |
100 | 0 | # | $a Amidhan Shaberah$e Pengarang$e Amidhan Shaberah$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a PKI pelanggar HAM berat : $b Catatan lapangan dan kajian non yustisi komnas HAM Republik Indonesia /$c Amidhan Shaberah, Marzani Anwar ; editor, Syaefudin Simon |
250 | $a Cetakan kedua | ||
264 | # | 1 | $a Jakarta :$b Global Express Media,$c 2021 |
300 | # | # | $a 290 halaman : $b ilustrasi ; $c 21 cm |
336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
504 | # | # | $a Bibliografi halaman 257-262 |
520 | # | # | $a Soco adalah sebuah desa kecil yang terletak hanya beberapa ratus meter di sebelah selatan lapangan udara Iswahyudi, Madiun. Desa Soco termasuk dalam wilayah Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Dalam peristiwa berdarah pemberotakan PKI tahun 1948, Soco memiliki sejarah tersendiri. Di desa inilah terdapat sebuah sumur tua yang dijadikan tempat pembantaian oleh PKI. Ratusan korban pembunuhan keji yang dilakukan PKI ditimbun jadi satu di lubang sumur yang garis tengahnya tak lebih dari satu meter itu. Letak Soco yang strategis dan dekat dengan lapangan udara dan dipenuhi tegalan yang banyak sumurnya, menjadikan kawasan itu dipilih PKI untuk dijadikan ladang pembantaian. Apalagi desa ini juga dilewati rel kereta lori pengangkut tebu ke Pabrik Gula Glodok, Pabrik Gula Kanigoro dan juga Pabrik Gula Gorang-gareng. Gerbong kereta lori dari pabrik-pabrik gula itulah yang dijadikan kendaraan mengangkut para tawanan untuk dibantai di sumur tua di tengah tegalan Desa Soco. Di sumur tua desa Soco ditemukan 108 jenazah korban kebiadaban PKI. Sebanyak 78 orang di antaranya dapat dikenali, sementara sisanya tidak dikenal. Sumur-sumur tua yang tak terpakai di desa Soco memang dirancang oleh PKI sebagai tempat pembantaian massal sebelum melakukan pemberontakan. Beberapa nama korban pembantaian di Desa Soco adalah Bupati Magetan Sudibjo, Jaksa R Moerti, Muhammad Suhud (ayah mantan Ketua DPR/MPR, Kharis Suhud), Kapten Sumarno dan beberapa pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat setempat termasuk KH Soelaiman Zuhdi Affandi, pimpinan Pondok Pesantren ath-Thohirin Mojopurno, Magetan. |
521 | # | # | $a Umum |
650 | # | 4 | $a HAM |
650 | # | 4 | $a Partai Komunis Indonesia (PKI) |
650 | # | 4 | $a Sejarah Indonesia pada Periode Tahun 1960 - 1969 |
700 | 0 | # | $a Marzani Anwar$e Pengarang |
700 | 0 | # | $a Syaefudin Simon$e Penyunting |
850 | # | # | $a JKPDJAK |
990 | # | # | $a D006438/23 |