Biografi Gubernur
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
Ikhsan Tualeka (Pengarang) ; Ikhsan Tualeka, M. (Penyunting)
Edisi
Cetakan pertama
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Jakarta : Pustaka Tabaos, 2021; © Ikhsan Tualeka
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xviii, 279 halaman : ilustrasi ; 24 cm
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
volume
ISBN
9786239804909
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
-
Target Pembaca
Remaja
Catatan
-
Abstrak
Murad Ismail adalah salah satu dari sedikit orang yang memiliki nyali super besar. Pernah berada di puncak kejayaan dalam karir, serta dikelilingi oleh ribuan anak buah yang super loyal sekaligus didukung anggaran operasional yang melimpah. Namun, Murad tidak silau dengan semua kenyamanan itu. Dia berhasil menaklukan dirinya, dan segera keluar dari zona nyaman, wilayah yang sudah dirintis lebih dari 30 tahun. Demi sebuah misi suci lain. Ya, Murad adalah salah satu putra terbaik Maluku yang sukses menembus pendidikan tinggi keperwiraan di institusi kepolisian tanah air pada tahun 1985, Sebuah prestasi yang entahy mengapa mulai jarang dicapai oleh generasi muda Maluku belakangan ini. Secara perlahan, dengan penuh kedisiplinan tinggi dan tekad kuat, ayah dari empat anak itu mulai menapaki karir yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Puncaknya, Murad dipercayakan oleh negara memimpin salah satu pasukan elit Kepolisian Indonesia dengan menjadi Komandan Korps Brimob selama tiga tahun, 2015-2018, yang kemudian dilanjutkan dengan menjabat posisi strategis sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri dengan dua bintang emas berada di pundaknya. Pencapaian itu. tidak lepas dari segala prestasi yang diraih bersama institusi negara yang identik dengan warna cokelat itu. Murad sebenarnya berpeluang untuk meraih posisi-posisi strategis lain dalam karir kepolisiannya. Dia bahkan juga berkesempatan mendapatkan koleksi bintang lebih banyak di pundaknya. Namun, demi sebuah pengabdian lebih besar dan luas, suami dari Widya Pratiwi itu memutuskan untuk meninggalkan semua itu, yang mungkin saja oleh sebagian besar orang adalah posisi rebutan yang kemudian akan dipertahankan mati-matian. Murad dengan segala konsekuensinya memutuskan untuk pergi tinggalkan zona nyamannya. Dia memutuskan untuk pensiun sebelum waktunya. Karena, ada cita-cita lain yang tidak kalah mulia untuk membangun bangsa dan negara seperti yang sudah dia lakukan selama berkarir bersama institusi kepolisian. Murad meninggalkan semua fasilitas, pangkat dan jabatan itu demi pengabdian adiluhung di tanah kelahiran, Maluku. Pengalaman dan petualangannya keliling Nusantara dianggap sudah cukup. Saatnya, pulang kampung, dan membangun Indonesia dari Maluku.
No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
00006013147 | R/923.2 IKH d |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Referensi Umum - Lantai 4 Anak, Rak Tangga, Lantai 6 | Koleksi Referensi | Baca di tempat | Tersedia |
No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
---|---|---|---|---|
Tidak ada data. |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
---|---|---|---|
001 | INLIS000000000842157 | ||
005 | 20230308025717 | ||
006 | a####d########0##b | ||
007 | ta | ||
008 | 230308#########jkia###d###########bind## | ||
020 | # | # | $a 9786239804909 |
035 | # | # | $a 0010-0323000320 |
040 | # | # | $a JKPDJAK$b ind$c rda |
041 | 0 | # | $a ind |
082 | 0 | 4 | $a 923.2$2 [23] |
084 | # | # | $a R/923.2 IKH d |
100 | 0 | # | $a Ikhsan Tualeka$e Pengarang$e Ikhsan Tualeka$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a Dua tahun kepemimpinan Gubernur Murad Ismail di mata anak muda /$c Ikhsan Tualeka ; editor, M. Ikhsan Tualeka, SIP., M.I.K |
250 | $a Cetakan pertama | ||
264 | # | 1 | $a Jakarta :$b Pustaka Tabaos,$c 2021 |
264 | # | 4 | $a © Ikhsan Tualeka |
300 | # | # | $a xviii, 279 halaman : $b ilustrasi ; $c 24 cm |
336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
520 | # | # | $a Murad Ismail adalah salah satu dari sedikit orang yang memiliki nyali super besar. Pernah berada di puncak kejayaan dalam karir, serta dikelilingi oleh ribuan anak buah yang super loyal sekaligus didukung anggaran operasional yang melimpah. Namun, Murad tidak silau dengan semua kenyamanan itu. Dia berhasil menaklukan dirinya, dan segera keluar dari zona nyaman, wilayah yang sudah dirintis lebih dari 30 tahun. Demi sebuah misi suci lain. Ya, Murad adalah salah satu putra terbaik Maluku yang sukses menembus pendidikan tinggi keperwiraan di institusi kepolisian tanah air pada tahun 1985, Sebuah prestasi yang entahy mengapa mulai jarang dicapai oleh generasi muda Maluku belakangan ini. Secara perlahan, dengan penuh kedisiplinan tinggi dan tekad kuat, ayah dari empat anak itu mulai menapaki karir yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Puncaknya, Murad dipercayakan oleh negara memimpin salah satu pasukan elit Kepolisian Indonesia dengan menjadi Komandan Korps Brimob selama tiga tahun, 2015-2018, yang kemudian dilanjutkan dengan menjabat posisi strategis sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri dengan dua bintang emas berada di pundaknya. Pencapaian itu. tidak lepas dari segala prestasi yang diraih bersama institusi negara yang identik dengan warna cokelat itu. Murad sebenarnya berpeluang untuk meraih posisi-posisi strategis lain dalam karir kepolisiannya. Dia bahkan juga berkesempatan mendapatkan koleksi bintang lebih banyak di pundaknya. Namun, demi sebuah pengabdian lebih besar dan luas, suami dari Widya Pratiwi itu memutuskan untuk meninggalkan semua itu, yang mungkin saja oleh sebagian besar orang adalah posisi rebutan yang kemudian akan dipertahankan mati-matian. Murad dengan segala konsekuensinya memutuskan untuk pergi tinggalkan zona nyamannya. Dia memutuskan untuk pensiun sebelum waktunya. Karena, ada cita-cita lain yang tidak kalah mulia untuk membangun bangsa dan negara seperti yang sudah dia lakukan selama berkarir bersama institusi kepolisian. Murad meninggalkan semua fasilitas, pangkat dan jabatan itu demi pengabdian adiluhung di tanah kelahiran, Maluku. Pengalaman dan petualangannya keliling Nusantara dianggap sudah cukup. Saatnya, pulang kampung, dan membangun Indonesia dari Maluku. |
521 | # | # | $a umum |
650 | # | 4 | $a Biografi Gubernur |
700 | 1 | # | $a Ikhsan Tualeka, M.$e Penyunting |
850 | # | # | $a JKPDJAK |
990 | # | # | $a D007806/23 |