#

Sebiji Pisang Dalam Perut Jenazah

Fiksi Indonesia

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Anwar, M. Shoim (Pengarang) ; Ambhita Dhyaningrum (Penyunting) ; Daru Sukamto (Ilustrator)

Edisi

Cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Solo : Tiga Serangkai, 2004

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xiv, 274 Halaman : Ilustrasi ; 18 cm.

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

9796684810

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Novel

Target Pembaca

Umum

Catatan

-


Abstrak

Kusmo bertingkah aneh saat pemakaman Idam. Ia gelisah lalu meninggalkan lokasi sebelum prosesi pemakaman selesai. Tentu saja kelakuan anehnya mendapat perhatian dari temannya. Ternyata ia masih menyimpan dendam ke almarhum. Gara-gara sebuah pisang. Kusmo masih ingat si almarhum pernah mengambil pisangnya tanpa izin di sebuah kenduri. Padahal ia amat menginginkan pisang itu. Oleh temannya, Kusmo disarankan untuk mengikhlaskan dan memaafkan almarhum, tapi dia tidak rela.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00006001373 813 ANW s Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Fiksi Indonesia Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000841528
005 20230222095718
006 a####e##########f#
007 ta
008 230222#########jtia###g##########f#ind##
020 # # $a 9796684810
035 # # $a 0010-0223001241
040 # # $a JKPDJAK$b ind$c RDA
041 # # $a ind
082 # # $a 813$2 [23]
084 # # $a 813 ANW s
100 0 # $a Anwar, M. Shoim$e Pengarang$e Anwar, M. Shoim$e Pengarang
245 1 # $a Sebiji pisang dalam perut jenazah /$c M. Shoim Anwar; editor, Ambhita Dhyaningrum; ilustrator, Daru Sukamto
250 $a Cetakan pertama
264 # # $a Solo :$b Tiga Serangkai,$c 2004
300 # # $a xiv, 274 Halaman : $b Ilustrasi ; $c 18 cm.
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a Kusmo bertingkah aneh saat pemakaman Idam. Ia gelisah lalu meninggalkan lokasi sebelum prosesi pemakaman selesai. Tentu saja kelakuan anehnya mendapat perhatian dari temannya. Ternyata ia masih menyimpan dendam ke almarhum. Gara-gara sebuah pisang. Kusmo masih ingat si almarhum pernah mengambil pisangnya tanpa izin di sebuah kenduri. Padahal ia amat menginginkan pisang itu. Oleh temannya, Kusmo disarankan untuk mengikhlaskan dan memaafkan almarhum, tapi dia tidak rela.
521 1 # $a umum
650 # 4 $a Fiksi Indonesia
700 0 # $a Ambhita Dhyaningrum$e Penyunting
700 0 # $a Daru Sukamto$e Ilustrator
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a J006220/23