Dia adalah mantan terindahku. Ehm... ralat! Sepertinya kata "mantan" gak layak ada di kalimat itu. Bukan karena kata orang, "Kalau terindah, masa jadi mantan." Bukan, bukan karena itu, tapi karena dia memang adalah yang terindah. Titik. Sampai hari ini dan mungkin juga sampai kapan pun. Ceritaku dan dia... ehm... ralat lagi... ceritaku dan perasaanku tentang dia yang perlahan menghilang kucurahkan semuanya dalam buku ini. Kucurahkan habis-habisan... Sampai habis? Mungkin gak dan gak akan pernah bisa habis. Tak ada hari yang bisa membuat aku lupa tentang kita. Tak ada waktu yang bisa mengalihkan cerita indah kita dulu. Ini hanya tentang aku, yang sedang belajar untuk bisa menerima keadaan terberatku. Aku yang tida.k pernah mengira untuk kehilangan ka.mu. Karnu tahu? "Sukses buat bukunya. Bisa mengemas perjalanan cinta jadi karya. Semoga bisa menginspirasi pembaca ya." RANGGA AZOF, Aktor "Dialog Aku untuk Kamu menjadi saksi betapa kuatnya perasaan dan kepedulian seorang laki-laki terhadap wanitanya walau sudah tak lagi menjadi pasangannya. Dari quotes di buku ini juga, kita semua bisa belajar bahwa mencintai tanpa harus memiliki itu bukanlah hal yang mustahil."