#

Kumpulan Puisi Anicca

Puisi Indonesia

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Liswindo Apendicaesar

Edisi

-

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2022

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

76 Halaman ; 20 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786020660165

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

Tidak diketahui / tidak ditentukan

Catatan

-


Abstrak

“Keindahan puisi Liswindio bukan keindahan lokiya semata. Keindahan itu melintasi batas dan sekat. Menghunjam ke dalam. Menusuk makna yang sudah membeku membatu lalu menjadi bukan apa-apa lagi. Itu...as it is...” —Sri Pannyavaro, Tokoh Agama Buddha “Melalui kumpulan sajaknya ini, Liswindio Apendicaesar telah memperkaya khazanah perpuisian kita. Ia menghadirkan Buddha dan melakukan refleksi spriritual di tengah dunia yang makin tidak mudah memelihara daya kontemplasi. Sajak-sajaknya juga merupakan ajakan untuk merawat kembali kesederhanaan dan kedalaman bahasa di tengah pasar kata-kata yang gelap makna.” —Joko Pinurbo, Penulis Puisi “"Manusia terjebak dalam doa orangtuanya, begitu Liswindio membuka salah satu puisinya. Bangunan-bangunan puitis dalam buku ini disusun dari rentetan imaji, diksi, dan perspektif seorang Buddhis. Dengan lirisisme dan ritme yang terjaga, buku ini mengupas tumpukan pertanyaan mendasar, yang kerap tenggelam di deras arus keseharian kita.” —Norman Erikson Pasaribu, Penulis “Buku puisi ini terasa unik, memperkenalkan publik pada Buddha Gautama, tema yang jarang digarap penyair di Indonesia. Diksi-diksi yang digunakan juga diksi arkaik yang mengingatkan kita pada beragam kakawin, mitologi, dan karya sastra lama yang jarang tersentuh dan dilumat penulis Indonesia. Membuat pembaca belajar memahami nilai-nilai filsafat untuk semesta kehidupan kemanusiaan Indonesia. Mari kita menyelam ke palung Anicca.” —Oka Rusmini, Penyair “Membaca karya Liswindio akan menghantarkan kita ke dua kutub yang amat berbeda. Kutub yang pertama adalah relung jiwa kita sendiri, di sana kita akan menengok hasrat-hasrat yang menjadikan kita manusia. Kutub yang kedua adalah sistem di semesta raya, di sana kita akan diajak untuk semakin memahami esensi hidup itu sendiri. Setelah mondar-mandir di kedua kutub itu, kita akan kembali ke titik yang sama, ke realita di hadapan kita, namun dengan perspektif yang berbeda.”

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005803394 811 LIS k Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005803399 811 LIS k Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005807057 811 LIS k Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005807058 811 LIS k Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005807063 811 LIS k Perpustakaan Jakarta - PDS HB Jassin
Komp Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya 73
Koleksi Umum PDS HB Jassin - Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000834687
005 20220809113023
006 a####g##########p#
007 ta
008 220809#2022########################ind##
020 # # $a 9786020660165
035 # # $a 0010-0822000590
040 # # $a JKPDJAK$b ind
041 # # $a ind
082 # # $a 811$2 [23]
084 # # $a 811 LIS k
100 # # $a Liswindo Apendicaesar
245 # # $a Kumpulan puisi anicca /$c Liswindo Apendicaesar
264 # # $a Jakarta :$b Gramedia Pustaka Utama,$c 2022
300 # # $a 76 Halaman ; $c 20 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a “Keindahan puisi Liswindio bukan keindahan lokiya semata. Keindahan itu melintasi batas dan sekat. Menghunjam ke dalam. Menusuk makna yang sudah membeku membatu lalu menjadi bukan apa-apa lagi. Itu...as it is...” —Sri Pannyavaro, Tokoh Agama Buddha “Melalui kumpulan sajaknya ini, Liswindio Apendicaesar telah memperkaya khazanah perpuisian kita. Ia menghadirkan Buddha dan melakukan refleksi spriritual di tengah dunia yang makin tidak mudah memelihara daya kontemplasi. Sajak-sajaknya juga merupakan ajakan untuk merawat kembali kesederhanaan dan kedalaman bahasa di tengah pasar kata-kata yang gelap makna.” —Joko Pinurbo, Penulis Puisi “"Manusia terjebak dalam doa orangtuanya, begitu Liswindio membuka salah satu puisinya. Bangunan-bangunan puitis dalam buku ini disusun dari rentetan imaji, diksi, dan perspektif seorang Buddhis. Dengan lirisisme dan ritme yang terjaga, buku ini mengupas tumpukan pertanyaan mendasar, yang kerap tenggelam di deras arus keseharian kita.” —Norman Erikson Pasaribu, Penulis “Buku puisi ini terasa unik, memperkenalkan publik pada Buddha Gautama, tema yang jarang digarap penyair di Indonesia. Diksi-diksi yang digunakan juga diksi arkaik yang mengingatkan kita pada beragam kakawin, mitologi, dan karya sastra lama yang jarang tersentuh dan dilumat penulis Indonesia. Membuat pembaca belajar memahami nilai-nilai filsafat untuk semesta kehidupan kemanusiaan Indonesia. Mari kita menyelam ke palung Anicca.” —Oka Rusmini, Penyair “Membaca karya Liswindio akan menghantarkan kita ke dua kutub yang amat berbeda. Kutub yang pertama adalah relung jiwa kita sendiri, di sana kita akan menengok hasrat-hasrat yang menjadikan kita manusia. Kutub yang kedua adalah sistem di semesta raya, di sana kita akan diajak untuk semakin memahami esensi hidup itu sendiri. Setelah mondar-mandir di kedua kutub itu, kita akan kembali ke titik yang sama, ke realita di hadapan kita, namun dengan perspektif yang berbeda.”
650 # # $a Puisi Indonesia
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D012665/22
990 # # $a D012666/22
990 # # $a J012977/22
990 # # $a J012978/22
990 # # $a J012979/22