#

Senika Apa Berkutika : Jejak Langkah Wanita Pertama Di Jajaran Pimpinan Mahkamah Agung

Otobiografi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Marianna Sutadi-Nasution

Edisi

cetakan pertama

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2020

Bahasa

-

Deskripsi Fisik

224 Halaman ; 21 cm

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786020637433

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

-

Target Pembaca

Tidak diketahui / tidak ditentukan

Catatan

-


Abstrak

Walaupun Marianna Sutiadi-Nasution, SH adalah wanita pertama yang berhasil menjadi Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, perjalanan kariernya tidaklah mudah. Mulai dari tempat tugas yang jauh dari keluarga hingga fitnah yang menerpa. Kesulitan silih berganti dengan kegembiraan dan kepuasan ketika memutuskan perkara dengan adil. Berulang kali ia bertanya-tanya apakah keputusan yang diambilnya dalam karier, dalam keluarga, sudah tepat. Namun, ia selalu berpegang pada nasihat neneknya, senika apa berkutika, segalanya ada waktunya. Dengan kesabaran, kerja keras, dan ketelitian, memang segalanya terjadi pada waktunya bagi Marianna. Satu hal yang pasti, Ibu Marianna bukan sekadar hakim karier yang mencapai puncak sebagai Hakim Agung dan Wakil Ketua Mahkamah Agung. Ibu Marianna bukan hanya memiliki keterampilan (skill) dalam menangani perkara. Beliau menguasai hukum sebagai konsep (law as a concept) dan hukum sebagai seni (law as an art), sehingga dapat melihat suatu kasus secara integral untuk menemukan hukum yang tepat untuk mewujudkan putusan yang tepat dan benar. Ibu Marianna not just a mouthpiece of the law atau spreekbuis van de wet. Beliau secara serentak---sesuai dengan kasus dan hukum yang tersedia---berperan sebagai penerap hukum (rechtstoepassing), melakukan interpretasi (rechtsinterpretatie), dan bila perlu “menciptakan” hukum (rechtshepping). ---Prof. Dr. Bagir Manan, SH, MCL Kata-kata Ibu yang tidak pernah saya lupakan adalah, “Putusan hakim itu bukan sekadar Akta Autentik biasa. Putusan hakim adalah Autentik Tertinggi nilainya dibandingkan Autentik lainnya. Sehingga kalau kutipan terhadap Akta di bawahnya tidak sama baik angka maupun hurufnya, secara substantif bisa batal.” Satu lagi, “Jangan remehkan administrasi putusan, karena administrasi perkara itu adalah penerapan Hukum Acara.” ---Suwidya Abdullah, SH, LLM, Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan Beliau memberikan banyak wejangan bagaimana menjadi hakim perempuan yang baik, bagaimana meneliti dan membaca secara cermat berkas perkara sebelum mengambil pendapat, meneliti mulai surat kuasa yang menjadi pintu masuk untuk beracara di persidangan, harus teliti dalam membaca pasal dan harus membaca pasal langsung dari undang-undangnya, bukan dari memori atau kontra memori yang disampaikan pihak, termasuk harus teliti membaca Berita Acara Sidang sebelum menandatanganinya. --- Nani Indrawati, SH, MHum. Sangat banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan dari Ibu, khususnya dalam masalah ketegasan dan konsistensi dalam tugas. ---Dr. Albertina Ho, SH, MH, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang Ibu Marianna Sutadi adalah panutan. Bukan hanya karena pencapaian kariernya sebagai perempuan pertama yang menjadi Wakil Ketua MA, tapi terutama karena integritas, pemahaman, dan keahlian hukumya. Ia adalah salah seorang yang turut meletakkan dasar-dasar reformasi Mahkahmah Agung yang kemudian mengubah wajah peradilan tertinggi negeri ini. Rekam jejaknya nyata, ketegasannya melegenda, dan kiprahnya akan selalu menjadi teladan bagi mereka yang bercita-cita menjadi penegak keadilan.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005785324 809.382 MAR s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005785328 809.382 MAR s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005785333 809.382 MAR s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005785338 809.382 MAR s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005785343 809.382 MAR s Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 Storage Umum Dapat dipinjam Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000833724
005 20220722090812
006 a####g############
007 ta
008 220722#2020#############################
020 # # $a 9786020637433
035 # # $a 0010-0722000957
040 # # $a JKPDJAK$b ind
041 # # $a ind
082 # # $a 809.382$2 [23]
084 # # $a 809.382 MAR s
100 # # $a Marianna Sutadi-Nasution
245 # # $a Senika apa berkutika : $b jejak langkah wanita pertama di jajaran pimpinan Mahkamah Agung /$c Marianna Sutadi-Nasution
250 # # $a cetakan pertama
264 # # $a Jakarta :$b Gramedia Pustaka Utama,$c 2020
300 # # $a 224 Halaman ; $c 21 cm
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
520 # # $a Walaupun Marianna Sutiadi-Nasution, SH adalah wanita pertama yang berhasil menjadi Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, perjalanan kariernya tidaklah mudah. Mulai dari tempat tugas yang jauh dari keluarga hingga fitnah yang menerpa. Kesulitan silih berganti dengan kegembiraan dan kepuasan ketika memutuskan perkara dengan adil. Berulang kali ia bertanya-tanya apakah keputusan yang diambilnya dalam karier, dalam keluarga, sudah tepat. Namun, ia selalu berpegang pada nasihat neneknya, senika apa berkutika, segalanya ada waktunya. Dengan kesabaran, kerja keras, dan ketelitian, memang segalanya terjadi pada waktunya bagi Marianna. Satu hal yang pasti, Ibu Marianna bukan sekadar hakim karier yang mencapai puncak sebagai Hakim Agung dan Wakil Ketua Mahkamah Agung. Ibu Marianna bukan hanya memiliki keterampilan (skill) dalam menangani perkara. Beliau menguasai hukum sebagai konsep (law as a concept) dan hukum sebagai seni (law as an art), sehingga dapat melihat suatu kasus secara integral untuk menemukan hukum yang tepat untuk mewujudkan putusan yang tepat dan benar. Ibu Marianna not just a mouthpiece of the law atau spreekbuis van de wet. Beliau secara serentak---sesuai dengan kasus dan hukum yang tersedia---berperan sebagai penerap hukum (rechtstoepassing), melakukan interpretasi (rechtsinterpretatie), dan bila perlu “menciptakan” hukum (rechtshepping). ---Prof. Dr. Bagir Manan, SH, MCL Kata-kata Ibu yang tidak pernah saya lupakan adalah, “Putusan hakim itu bukan sekadar Akta Autentik biasa. Putusan hakim adalah Autentik Tertinggi nilainya dibandingkan Autentik lainnya. Sehingga kalau kutipan terhadap Akta di bawahnya tidak sama baik angka maupun hurufnya, secara substantif bisa batal.” Satu lagi, “Jangan remehkan administrasi putusan, karena administrasi perkara itu adalah penerapan Hukum Acara.” ---Suwidya Abdullah, SH, LLM, Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Medan Beliau memberikan banyak wejangan bagaimana menjadi hakim perempuan yang baik, bagaimana meneliti dan membaca secara cermat berkas perkara sebelum mengambil pendapat, meneliti mulai surat kuasa yang menjadi pintu masuk untuk beracara di persidangan, harus teliti dalam membaca pasal dan harus membaca pasal langsung dari undang-undangnya, bukan dari memori atau kontra memori yang disampaikan pihak, termasuk harus teliti membaca Berita Acara Sidang sebelum menandatanganinya. --- Nani Indrawati, SH, MHum. Sangat banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan dari Ibu, khususnya dalam masalah ketegasan dan konsistensi dalam tugas. ---Dr. Albertina Ho, SH, MH, Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kupang Ibu Marianna Sutadi adalah panutan. Bukan hanya karena pencapaian kariernya sebagai perempuan pertama yang menjadi Wakil Ketua MA, tapi terutama karena integritas, pemahaman, dan keahlian hukumya. Ia adalah salah seorang yang turut meletakkan dasar-dasar reformasi Mahkahmah Agung yang kemudian mengubah wajah peradilan tertinggi negeri ini. Rekam jejaknya nyata, ketegasannya melegenda, dan kiprahnya akan selalu menjadi teladan bagi mereka yang bercita-cita menjadi penegak keadilan.
650 # # $a Otobiografi
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D010338/22
990 # # $a D010339/22
990 # # $a D010340/22
990 # # $a D010341/22
990 # # $a D010342/22