Pendidikan Islam / Santri
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
Mustamar Iqbal Siregar ; H. Winarno (editor) ; Eko Widianto (desain sampul)
Edisi
edisi pertama
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Jakarta : Kencana, 2021; © 2021
Bahasa
-
Deskripsi Fisik
xxviii, 316 halaman : ilustrasi ; 23 cm.
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
volume
ISBN
9786232189836
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
-
Target Pembaca
-
Catatan
bibliografi : halaman 279-307|Cetakan ke-1, September 2021
Abstrak
Buku ini mendeskripsikan beberapa hal mengenai: pertama, terjadinya perluasan makna (the expansion of meaning) terminologi santri dalam ruang publik sosial-politik Indonesia pasca-Orde Baru yang berpengaruh terhadap kemunculan tipologi santri baru. Kedua, kemunculan varian baru santri pasca-Orde Baru yang terbagi dalam empat tipologi besar yakni santri akademis, santri ideologis, santri sosiologis, dan santri politis. Ketiga, fenomena moral politik santri pasca-Orde Baru yang terbagi dalam dua bentuk, yaitu high santri dan low santri. Adapun dinamika politik santri terbagi menjadi tiga tipologi, yaitu politik kritis (critical politics), politik partisipatif (participatory politics), dan politik negosiatif (negotiative politics). Keempat, uraian produk-produk politik pendidikan kaum santri pasca-Orde Baru yang antara lain: MAN Insan Cendikia (IC); Metamorfosis IAIN ke UIN; Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003; Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD); Hari Santri Nasional (HSN); Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII); Undang-Undang Pesantren (UUP); dan peraturan-peraturan lainnya yang berimplikasi pada upaya pemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Dan yang kelima, buku ini juga menyuguhkan sejumlah tantangan dan prospek politik santri dalam pembaruan pendidikan Islam di Indonesia pasca-Orde Baru baik yang bersifat internal maupun eksternal. Akhirnya, buku ini kian eksotis untuk dibaca karena pada satu sisi membentangkan realitas polarisasi ideologi politik pendidikan kaum santri pasca-Orde Baru ke dalam dua kutub, yakni Islamisme dan moderatisme, dengan tiga model pembaruan pendidikan Islam, yaitu salafi, tradisional, dan modern. Namun di sisi lain, kenyataan itu justru membuat pendidikan Islam lebih survive dalam situasi politik apa pun.
| No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 00005740154 | KC/297.07 MUS p |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Deposit - Lantai 6 | KCKR lantai 6 | Baca di tempat | Tersedia |
| No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
|---|---|---|---|---|
| Tidak ada data. | ||||
| Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
|---|---|---|---|
| 001 | INLIS000000000831239 | ||
| 005 | 20220615105001 | ||
| 007 | ta | ||
| 020 | # | # | $a 9786232189836 |
| 035 | # | # | $a 0010-0622000781 |
| 040 | # | # | $a JKPDJAK |
| 041 | 0 | # | $a Ind |
| 082 | 1 | # | $a 297.07$2 [23] |
| 084 | # | # | $a KC/297.07 MUS p |
| 100 | 0 | # | $a Mustamar Iqbal Siregar |
| 245 | 0 | # | $a Politik santri dalam pembaharuan pendidikan islam di indonesia : $b tantangan dan prospeknya pasca-orde baru /$c Mustamar Iqbal Siregar ; editor, H. Winarno ; desain sampul, Eko Widianto |
| 250 | # | # | $a edisi pertama |
| 264 | # | # | $a Jakarta :$b Kencana,$c 2021 |
| 264 | # | # | $a © 2021 |
| 300 | # | # | $a xxviii, 316 halaman : $b ilustrasi ; $c 23 cm. |
| 336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
| 337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
| 338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
| 500 | # | # | $a Cetakan ke-1, September 2021 |
| 504 | # | # | $a bibliografi : halaman 279-307 |
| 520 | # | # | $a Buku ini mendeskripsikan beberapa hal mengenai: pertama, terjadinya perluasan makna (the expansion of meaning) terminologi santri dalam ruang publik sosial-politik Indonesia pasca-Orde Baru yang berpengaruh terhadap kemunculan tipologi santri baru. Kedua, kemunculan varian baru santri pasca-Orde Baru yang terbagi dalam empat tipologi besar yakni santri akademis, santri ideologis, santri sosiologis, dan santri politis. Ketiga, fenomena moral politik santri pasca-Orde Baru yang terbagi dalam dua bentuk, yaitu high santri dan low santri. Adapun dinamika politik santri terbagi menjadi tiga tipologi, yaitu politik kritis (critical politics), politik partisipatif (participatory politics), dan politik negosiatif (negotiative politics). Keempat, uraian produk-produk politik pendidikan kaum santri pasca-Orde Baru yang antara lain: MAN Insan Cendikia (IC); Metamorfosis IAIN ke UIN; Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003; Undang-Undang Guru dan Dosen (UUGD); Hari Santri Nasional (HSN); Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII); Undang-Undang Pesantren (UUP); dan peraturan-peraturan lainnya yang berimplikasi pada upaya pemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Dan yang kelima, buku ini juga menyuguhkan sejumlah tantangan dan prospek politik santri dalam pembaruan pendidikan Islam di Indonesia pasca-Orde Baru baik yang bersifat internal maupun eksternal. Akhirnya, buku ini kian eksotis untuk dibaca karena pada satu sisi membentangkan realitas polarisasi ideologi politik pendidikan kaum santri pasca-Orde Baru ke dalam dua kutub, yakni Islamisme dan moderatisme, dengan tiga model pembaruan pendidikan Islam, yaitu salafi, tradisional, dan modern. Namun di sisi lain, kenyataan itu justru membuat pendidikan Islam lebih survive dalam situasi politik apa pun. |
| 650 | # | # | $a Pendidikan Islam |
| 650 | # | # | $a Santri |
| 700 | # | # | $a Eko Widianto$e desain sampul |
| 700 | # | # | $a H. Winarno$e editor |
| 850 | # | # | $a JKPDJAK |
| 990 | # | # | $a D004562/22 |