#

Kerangka Acuan Standar Kompetensi Geografi Nasional

Geografi

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

; Ahmad Yani (Pengarang) ; Enok Maryani (Pengarang) ; Muh Aris Marfai (Pengarang) ; Iwan Setiawan (Pengarang) ; Nofrion (Pengarang) ; Budi Handoyo (Pengarang)

Edisi

Edisi-1

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : UI Publishing, 2022

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

x, 89 halaman : ilustrasi ; 23 cm.

Jenis Isi

teks

Jenis Media

tanpa perantara

Penyimpanan Media

volume

ISBN

9786233332101

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Umum

Catatan

bibliografi : halaman 83-85|Cetakan 2022


Abstrak

Mengikuti perkembangan dan dinamikanya, terkadang teringat akan kegalauan para Guru yang sangat prihatin atas kondisi sebagian besar warga Indonesia yang berada pada wilayah negara yang rentan bencana tidak mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran geografi yang lekat dengan substansi kebencanaan. Membayangkan anak-anak Sekolah Menengah Atas, terutama yang dari peminatan Ilmu Pengetahuan Alam di Aceh, Padang, Yogyakarta, dan daerah yang sangat rawan bencana tidak mempunyai literasi kebencanaan rasanya memprihatinkan. Kekhawatiran akan banyaknya korban dari warga masyarakat karena kurangnya literasi bencana selalu menyelimuti para Guru Geografi. Akhir-akhir ini, para Guru, dan juga kami warga komunitas geografi semakin prihatin dengan ditetapkannya kebijakan Mata Pelajaran Geografi tidak menjadi pilihan wajib dalam pembelajaran di tingkat Dikdasmen. Rasanya akan semakin banyak calon-calon korban bencana karena kurangnya literasi kebencanaan. Bukan hanya itu, pembentukan karakter cinta tanah air juga semakin memprihatinkan. Peserta didik yang dahulu mempelajari flora, fauna, keanekaragaman sumberdaya alam, dan budaya bangsa akan semakin berkurang karena Mata Pelajaran Geografi tidak menjadi mata pelajaran wajib dan mandiri lagi. Kekhawatiran akan lunturnya cinta tanah air, yang selama ini diajarkan dalam geografi, akhir-akhir ini dirasakan semakin kuat karena Mata Pelajaran Geografi tidak menjadi mainstream lagi dalam pembelajaran pada tingkat Dikdasmen. Komunitas geografi, yang diwakili oleh IGI merasa sangat miris dengan kondisi tersebut. Kebijakan tersebut juga kurang sejalan dengan tren Pembelajaran Abad-21 pada kajian Partnership for 21st Century Learning (P21) yang menempatkan Geografi sebagai salah satu Mata Pelajaran Kunci di Abad 21. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan negara tercinta Indonesia ini akan dihuni oleh warga bangsa yang rendah kecintaan tanah airnya dan mereka tidak peduli dengan kekayaan sumberdaya alamnya, yang berujung banyak warga Indonesia yang tidak peduli terhadap bangsa dan negaranya karena literasi geografinya rendah.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005702973 KC/910.01 KER k Perpustakaan Jakarta - Cikini
Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat
Cikini Deposit - Lantai 6 KCKR lantai 6 Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000829092
005 20220704020925
007 ta
008 220704################g##########0#ind##
020 # # $a 9786233332101
035 # # $a 0010-0422000095
040 # # $a JKPDJAK
041 0 # $a Ind
082 # # $a 910.01
084 # # $a KC/910.01 KER k
100 # # $e Pengarang
110 2 # $a Ikatan Geograf Indonesia
245 1 # $a Kerangka acuan standar kompetensi geografi nasional /$c Ahmad Yani, Enok Maryani, Muh Aris Marfai, Iwan Setiawan, Nofrion, Budi Handoyo ; Tata Letak, Agung Satriyo Nugroho ; Penyusun Cover, Tsara Nurhanifah Ahmad
250 # # $a Edisi-1
264 # # $a Jakarta :$b UI Publishing,$c 2022
300 # # $a x, 89 halaman : $b ilustrasi ; $c 23 cm.
336 # # $a teks$2 rdacontent
337 # # $a tanpa perantara$2 rdamedia
338 # # $a volume$2 rdacarrier
500 # # $a Cetakan 2022
504 # # $a bibliografi : halaman 83-85
520 # # $a Mengikuti perkembangan dan dinamikanya, terkadang teringat akan kegalauan para Guru yang sangat prihatin atas kondisi sebagian besar warga Indonesia yang berada pada wilayah negara yang rentan bencana tidak mendapatkan pengetahuan dan pembelajaran geografi yang lekat dengan substansi kebencanaan. Membayangkan anak-anak Sekolah Menengah Atas, terutama yang dari peminatan Ilmu Pengetahuan Alam di Aceh, Padang, Yogyakarta, dan daerah yang sangat rawan bencana tidak mempunyai literasi kebencanaan rasanya memprihatinkan. Kekhawatiran akan banyaknya korban dari warga masyarakat karena kurangnya literasi bencana selalu menyelimuti para Guru Geografi. Akhir-akhir ini, para Guru, dan juga kami warga komunitas geografi semakin prihatin dengan ditetapkannya kebijakan Mata Pelajaran Geografi tidak menjadi pilihan wajib dalam pembelajaran di tingkat Dikdasmen. Rasanya akan semakin banyak calon-calon korban bencana karena kurangnya literasi kebencanaan. Bukan hanya itu, pembentukan karakter cinta tanah air juga semakin memprihatinkan. Peserta didik yang dahulu mempelajari flora, fauna, keanekaragaman sumberdaya alam, dan budaya bangsa akan semakin berkurang karena Mata Pelajaran Geografi tidak menjadi mata pelajaran wajib dan mandiri lagi. Kekhawatiran akan lunturnya cinta tanah air, yang selama ini diajarkan dalam geografi, akhir-akhir ini dirasakan semakin kuat karena Mata Pelajaran Geografi tidak menjadi mainstream lagi dalam pembelajaran pada tingkat Dikdasmen. Komunitas geografi, yang diwakili oleh IGI merasa sangat miris dengan kondisi tersebut. Kebijakan tersebut juga kurang sejalan dengan tren Pembelajaran Abad-21 pada kajian Partnership for 21st Century Learning (P21) yang menempatkan Geografi sebagai salah satu Mata Pelajaran Kunci di Abad 21. Apabila dibiarkan, dikhawatirkan negara tercinta Indonesia ini akan dihuni oleh warga bangsa yang rendah kecintaan tanah airnya dan mereka tidak peduli dengan kekayaan sumberdaya alamnya, yang berujung banyak warga Indonesia yang tidak peduli terhadap bangsa dan negaranya karena literasi geografinya rendah.
650 # 4 $a Geografi
700 # $a Ahmad Yani$e Pengarang
700 # $a Budi Handoyo$e Pengarang
700 # $a Enok Maryani$e Pengarang
700 # $a Iwan Setiawan$e Pengarang
700 # $a Muh Aris Marfai$e Pengarang
700 # $a Nofrion$e Pengarang
850 # # $a JKPDJAK
990 # # $a D000570/22