Penatnya mata, pikiran dan jiwa kita dalam melihat terpuruknya situasi dan kondisi negara kita saat ini memaksa penulis untuk terus hidup dengan senyum dan sumeh. Hadapi dengan senyuman, begitu kira – kira judul lagu yang dinyanyikan oleh grup music dewa. Separuh dari humor yang disajikan dalam buku ini muncul inspirasinya di saat penulis sedang berfikir serius, sedih dan bermuram durja. Kok bisa? Mungkin diri kami dapat mewakili kondisi rakyat Indonesia yang meskipun dirundung duka, bencana dan naiknya harga sembako yang bertubi – tubi, korupsi serta kondisi politik yang semakin tak menentu, namun tetap saja senyum dan gurauannya menghiasi wajah mereka. Tertawa di saat krisis bisa membuat masyarakat lupa akan kesehedihannya dan mengurangi kepenatan hidup dan rutinitas sehari – hari yang menjenuhkan. Selamat tertawa!!