Sebagai acuan utama dalam penyusunan buku ini adalah IATA, Airport Handling Manual, dan berbagai buku terbitan IATA yang relevan. Oleh karena itu, kalau terdapat kesalahan atau kekeliruan substansi dalam buku ini, penulis sarankan agar membuka-buka kembali acuan utama tersebut. Selain itu, penulis menyusun buku ini berdasarkan pengalaman di lingkungan pekerjaan, yaitu perusahaan ground handling dan perusahaan penerbangan. dalam praktik, pelaksanaan ground handling sangat dipengaruhi oleh kebijakan manajemen perusahaan penerbangan terkait dengan kreativitas dan efisiensi. Hal lain yang turut memengaruhi adalah berkembangnya orientasi bisnis penerbangan di tanah air yang bertumpu pada efisiensi dan keserbapraktisan sehingga memunculkan dua kelompok layanan penerbangan dengan dua model operasi yang khas. Kelompok pertama dengan tetap menganut pelayanan penuh (Full Service Airlines, contoh Garuda) dan kelompok kedua menganut layanan tanpa embel-embel (Low Cost carrier, contoh Indonesia