Emotional Intelligence / Emotional Quotient (eq)
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
Goleman, Daniel (Pengarang) ; Hermaya, T. (Penerjemah)
Edisi
Edisi 1 ; Cetakan keduapuluh
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
© 1995 by Daniel Goleman; Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1996 ; 2015
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xvi, 483 hlm ; 23 cm
Jenis Isi
Teks
Jenis Media
Tanpa Perantara
Penyimpanan Media
Volume
ISBN
978-602-03-2313-8
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
-
Target Pembaca
Umum
Catatan
Judul asli: Emotional Intelligence|Teks dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dari bahasa inggris
Abstrak
Apakah IQ adalah takdir? Ternyata tidak sebagaimana yang lumrah kita pikirkan Gardner memperlihatkan mengapa orang yang ber-10 tinggi mengalami kegagalan dan orang yang ber-10 sedang menjadi sangat sukses. Penyebabnya adalah Recerdasan emosional, yang mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati, serta kecakapan sosial. Kecerdasan emosional merupakan ciri orang-orang yang menonjol dalam kehidupan nyata mereka yang memiliki hubungan dekat yang hangat dan menjadi bintang di tempat kerja. Ini juga ciri utama karakter dan disiplin diri, altruisme, serta belas kasih kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan bila kita mengharapkan terciptanya masyarakat yang sejahtera. Sebagaimana ditunjukkan oleh Goleman, kerugian akibat rendahnya kecerdasan emosional dapat berkisar dari kesulitan perkawinan dan mendidik anak hingga ke buruknya kesehatan jasmani. Rendahnya kecerdasan emosional dapat menghambat pertimbangan intelektual dan menghancurkan karier. Barangkali kerugian terbesar diderita oleh anak-anak, yang mungkin bisa mengalami depresi, gangguan makan dan kehamilan yang tak diinginkan agresivitas, serta kejahatan dengan kekerasan. Kabar gembiranya, kecerdasan emosional tidak ditentukan sejak lahir. Karena pelajaran-pelajaran emosional yang diperoleh seorang anak akan membentuk sirkuit otaknya, Goleman memberikan pedoman mendetail tentang bagaimana orangtua dan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan emas masa kanak-kanak itu dengan sebaik-baiknya.
No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
00005485930 | 153.9 GOL e |
Perpustakaan Jakarta Barat - Tanjung Duren Jalan Tanjung Duren Barat Raya No. 36 |
RUANG KOLEKSI TANDON BARAT 2 - | Koleksi Umum | Tandon | Tersedia |
00006018987 | 153.9 GOL e |
Perpustakaan Jakarta - Cikini Jln. Cikini Raya No. 73, Komplek Taman Ismail marzuki, Jakarta Pusat |
Cikini Umum - Lantai 4 dan Lantai 5 | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tidak diketahui |
No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
---|---|---|---|---|
Tidak ada data. |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
---|---|---|---|
001 | INLIS000000000815498 | ||
005 | 20230315014353 | ||
006 | a####g############ | ||
007 | ta | ||
008 | 230315#########jki####g############ind## | ||
020 | # | # | $a 978-602-03-2313-8 |
035 | # | # | $a 0010-0621000845 |
040 | # | # | $a JKPDJAK$b ind$c rda |
041 | 1 | # | $a ind$h eng |
082 | 0 | 4 | $a 153.9$2 [23] |
084 | # | # | $a 153.9 GOL e |
100 | 1 | # | $a Goleman, Daniel$e Pengarang$e Goleman, Daniel$e Pengarang |
245 | 1 | # | $a Emotional intelligence : kecerdasan emosional : $b Mengapa EI lebih penting dari pada IQ /$c Daniel Goleman ; penerjemah, T. Hermaya |
250 | $a Edisi 1 ; Cetakan keduapuluh | ||
260 | # | # | $a Jakarta :$b Gramedia,$c 1994 |
264 | # | 1 | $a Jakarta :$b Gramedia Pustaka Utama,$c 1996 ; 2015 |
264 | # | 4 | $a © 1995 by Daniel Goleman |
300 | # | # | $a xvi, 483 hlm ; $c 23 cm |
336 | # | # | $a Teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a Tanpa Perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a Volume$2 rdacarrier |
500 | # | # | $a Judul asli: Emotional Intelligence |
500 | # | # | $a Teks dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dari bahasa inggris |
520 | # | # | $a Apakah IQ adalah takdir? Ternyata tidak sebagaimana yang lumrah kita pikirkan Gardner memperlihatkan mengapa orang yang ber-10 tinggi mengalami kegagalan dan orang yang ber-10 sedang menjadi sangat sukses. Penyebabnya adalah Recerdasan emosional, yang mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati, serta kecakapan sosial. Kecerdasan emosional merupakan ciri orang-orang yang menonjol dalam kehidupan nyata mereka yang memiliki hubungan dekat yang hangat dan menjadi bintang di tempat kerja. Ini juga ciri utama karakter dan disiplin diri, altruisme, serta belas kasih kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan bila kita mengharapkan terciptanya masyarakat yang sejahtera. Sebagaimana ditunjukkan oleh Goleman, kerugian akibat rendahnya kecerdasan emosional dapat berkisar dari kesulitan perkawinan dan mendidik anak hingga ke buruknya kesehatan jasmani. Rendahnya kecerdasan emosional dapat menghambat pertimbangan intelektual dan menghancurkan karier. Barangkali kerugian terbesar diderita oleh anak-anak, yang mungkin bisa mengalami depresi, gangguan makan dan kehamilan yang tak diinginkan agresivitas, serta kejahatan dengan kekerasan. Kabar gembiranya, kecerdasan emosional tidak ditentukan sejak lahir. Karena pelajaran-pelajaran emosional yang diperoleh seorang anak akan membentuk sirkuit otaknya, Goleman memberikan pedoman mendetail tentang bagaimana orangtua dan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan emas masa kanak-kanak itu dengan sebaik-baiknya. |
521 | # | # | $a umum |
650 | # | 4 | $a Emotional intelligence |
650 | # | 4 | $a Emotional quotient (EQ) |
700 | 1 | # | $a Hermaya, T.$e Penerjemah |
740 | # | # | $a Emotional intelligence |
850 | # | # | $a JKPDJAK |
990 | # | # | $a B018793/19 |
990 | # | # | $a D008614/23 |