Hidup dirumah kami bagaikan sebuah selendang berbordir. Orang-orang melihat kiendahan, aneka warna, dan pola-pola arabesk dari permukaannya. Hanya para pemakainya lah yang merasa ketidak nyamanan simpul-simpul dan benang-benang berkelindan pada bagian dalamnya. Selendang inilah yang dilemparkan pemakainya ke bahuku, saat ia berpulang. Terjerat dalam gumpalan benang dan simpul-simpulnya, betapa cepat tuanya aku! Pribadiku, yang dulu terlindungi dan terkelilingi oleh sebuah dinding perhatian dan kasih sayang, kini serasa terbuka dan ternaungi. Perempuan India, tak punya kapasitas untuk berfikir. Tapi mereka punya kapasitas tak terbatas untuk menderita. Jika kebetulan mereka kuasa berfikir, maka penderitaan itu menjadi tak tertahankan lagi.