Haki
Jenis Bahan
Monograf
Judul Alternatif
-
Pengarang
; Christina M udiani
Edisi
cetakan 1
Pernyataan Seri
-
Penerbitan
Jakarta : KPG, 2014
Bahasa
Indonesia
Deskripsi Fisik
xxvi + 164 halaman : Ilustrasi ; 21 cm.
Jenis Isi
teks
Jenis Media
tanpa perantara
Penyimpanan Media
volume
ISBN
978-979-91-0762-6
ISSN
-
ISMN
-
Bentuk Karya
Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca
Dewasa
Catatan
-
Abstrak
Apabila kita mencermati sistem perlindungan HKI yang berkembang saat ini, perlindungan HKI justru tidak lagi sepenuhnya diberikan kepada sang pekerja (labor) yang melakukan kerja mencipta dan menemukan (to invent). Perlindungan HKI saat ini lebih banyak diberikan kepada pemilik modal yang melakukan investasi untuk memanfaatkan HKI. [...] Dalam konteks inilah, upaya Haryanto mengungkapkan sesat pikir para penulis HKI, yang menggunakan gagasan Locke secara sepotong-sepotong, menjadi sangat relevan. Dalam konteks ke-Indonesiaan, perlindungan HKI yang menempatkan owner pada posisi yang dominan justru lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya bagi pencipta itu sendiri dan bagi masyarakat pada umumnya. Buku ini akan menjadi referensi yang sangat baik bagi mereka yang ingin memahami HKI dari sudut pandang filsafat, yang tidak ingin terjebak hanya dalam batas norma perundang-undangan yang jelas tidak steril dari kepentingan yang sangat mewarnai proses pembentukannya (legal drafting). Referensi yang baik bagi para pengajar HKI di kampus-kampus agar terhindar dari doktrin positivisme atau legalisme sempit, yang berpotensi menyesatkan mahasiswa dalam memahami gagasan yang sejati sistem perlindungan HKI itu sendiri. Agus Sardjono Guru Besar Hukum Ekonomi & Hukum Kekayaan Intelektual Universitas Indonesia Ibarat pepatah: malu bertanya sesat di jalan, Ignatius Haryanto mengingatkan kita terhadap apa yang kita maknai sebagai hak milik dalam kehidupan kita. Sesat Pikir Kekayaan Intelektual ini adalah laporan penelitian yang memberi angin segar yang mencerahkan alurpikir. Melalui dialektika filsafat yang mempersoalkan isu dan persepsi kepemilikan terhadap benda-benda (tangible maupun intangible), baik dalam hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial, dan terutama dalam konteks hak kekayaan intelektual (HKI) yang terasa menjadi semakin penting dalam kehidupan kekinian kita di abad ke-21 ini. Rizaldi Siagian Etnomusikolog
No. Barcode | No. Panggil | Lokasi Perpustakaan | Lokasi Ruangan | Kategori | Akses | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|---|---|
00005386968 | 346.04 IGN s |
Perpustakaan Jakarta Pusat - Petojo Enclek Jl. Tanah Abang 1 Kebon Jahe Jakarta Pusat |
RUANG KOLEKSI UMUM PUSAT - Ruang Baca Untuk Koleksi Umum | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
00005386969 | 346.04 IGN s |
Perpustakaan Jakarta Pusat - Petojo Enclek Jl. Tanah Abang 1 Kebon Jahe Jakarta Pusat |
RUANG KOLEKSI UMUM PUSAT - Ruang Baca Untuk Koleksi Umum | Koleksi Umum | Dapat dipinjam | Tersedia |
No. | Nama File | Nama File Format Flash | Format File | Aksi |
---|---|---|---|---|
Tidak ada data. |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
---|---|---|---|
001 | INLIS000000000798217 | ||
005 | 20210315021549 | ||
007 | ta | ||
008 | 210315################e##########0#ind## | ||
020 | # | # | $a 978-979-91-0762-6 |
035 | # | # | $a 0010-0321003997 |
082 | # | # | $a 346.04 |
084 | # | # | $a 346.04 IGN s |
245 | 1 | # | $a Sesat pikir kekayaan intelektual /$c Ignatius Haryanto; editor. Christina M udiani |
250 | # | # | $a cetakan 1 |
264 | # | # | $a Jakarta :$b KPG,$c 2014 |
300 | # | # | $a xxvi + 164 halaman : $b Ilustrasi ; $c 21 cm. |
336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
520 | # | # | $a Apabila kita mencermati sistem perlindungan HKI yang berkembang saat ini, perlindungan HKI justru tidak lagi sepenuhnya diberikan kepada sang pekerja (labor) yang melakukan kerja mencipta dan menemukan (to invent). Perlindungan HKI saat ini lebih banyak diberikan kepada pemilik modal yang melakukan investasi untuk memanfaatkan HKI. [...] Dalam konteks inilah, upaya Haryanto mengungkapkan sesat pikir para penulis HKI, yang menggunakan gagasan Locke secara sepotong-sepotong, menjadi sangat relevan. Dalam konteks ke-Indonesiaan, perlindungan HKI yang menempatkan owner pada posisi yang dominan justru lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya bagi pencipta itu sendiri dan bagi masyarakat pada umumnya. Buku ini akan menjadi referensi yang sangat baik bagi mereka yang ingin memahami HKI dari sudut pandang filsafat, yang tidak ingin terjebak hanya dalam batas norma perundang-undangan yang jelas tidak steril dari kepentingan yang sangat mewarnai proses pembentukannya (legal drafting). Referensi yang baik bagi para pengajar HKI di kampus-kampus agar terhindar dari doktrin positivisme atau legalisme sempit, yang berpotensi menyesatkan mahasiswa dalam memahami gagasan yang sejati sistem perlindungan HKI itu sendiri. Agus Sardjono Guru Besar Hukum Ekonomi & Hukum Kekayaan Intelektual Universitas Indonesia Ibarat pepatah: malu bertanya sesat di jalan, Ignatius Haryanto mengingatkan kita terhadap apa yang kita maknai sebagai hak milik dalam kehidupan kita. Sesat Pikir Kekayaan Intelektual ini adalah laporan penelitian yang memberi angin segar yang mencerahkan alurpikir. Melalui dialektika filsafat yang mempersoalkan isu dan persepsi kepemilikan terhadap benda-benda (tangible maupun intangible), baik dalam hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial, dan terutama dalam konteks hak kekayaan intelektual (HKI) yang terasa menjadi semakin penting dalam kehidupan kekinian kita di abad ke-21 ini. Rizaldi Siagian Etnomusikolog |
600 | # | 4 | $a HAKI |
700 | 0 | # | $a Christina M udiani |
990 | # | # | $a P018478/17 |
990 | # | # | $a P018479/17 |