#

Perempuan-Perempuan Perkasa Di Jawa Abad XVIII-XIX

Sejarah

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Houben, Vincent ; Candra Gautama ; Carey, Peter

Edisi

Cetakan 1

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), 2016

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

xiv + 114 halaman : Ilustrasi ; 20 cm

Jenis Isi

Teks

Jenis Media

Tanpa Perantara

Penyimpanan Media

Volume

ISBN

978-602-6208-16-3

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Bukan fiksi atau tidak didefinisikan

Target Pembaca

Dewasa

Catatan

-


Abstrak

BUKU ini memperlihatkan, perempuan priayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah selatan, setidaknya sampai akhir Perang Jawa (1825-1830), menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari-saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19, di zaman Raden Ajeng Kartini (1879-1904). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai dunia laki-laki, yaitu militer dan politik. Di bidang bisnis, mereka mengambil peran sangat penting, seperti tampak pada sosok Ratu Kencono Wulan (ca. 1780-1859), permaisuri ketiga Sultan Hamengku Buwono II. Berasal dari keluarga lapis bawah--diduga pemilik kios di Pasar Beringharjo--Sang Ratu menjelma seorang first lday yang luar biasa rakus. Dia memanfaatkan posisinya untuk meminta bagian dari keuntungan setiap proyek. Di pihak lain, pendidikan Barat dan sistem "meminjamkan" anak keraton--sebagai cara membentuk karakter dan pengetahuan--kepada keluarga Indo-Belanda daripada memercayakan kepada perempuan kerajaan yang lebih tua, seperti terjadi pada Pangeran Diponegoro, dinilai telah merusak pengaruh perempuan keraton dan masyarakat Jawa umumnya. Penulis menguraikan bagaimana pola asuh matriarki gaya Polinesia tersebut dipengaruhi secara serentak oleh kolonialisme dan Islam. Buku kecil ini boleh dikatakan merupakan pengantar inspiratif bagi sejarawan untuk melakukan kajian lebih utuh dengan pendekatan baru atas sejarah Indonesia dari pertengahan abad ke-18 sampai era modern. Hanya dengan demikian perempuan (Jawa) dapat memiliki dasar kuat ketika mengambil tempat selayaknya dalam evolusi bangsanya selama berabad-abad.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005347883 920.72 PET p Perpustakaan Jakarta Pusat - Petojo Enclek
Jl. Tanah Abang 1 Kebon Jahe Jakarta Pusat
RUANG KOLEKSI UMUM PUSAT - Ruang Baca Untuk Koleksi Umum Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005347884 920.72 PET p Perpustakaan Jakarta Pusat - Petojo Enclek
Jl. Tanah Abang 1 Kebon Jahe Jakarta Pusat
RUANG KOLEKSI UMUM PUSAT - Ruang Baca Untuk Koleksi Umum Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005426158 323.34 CAR p Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005426159 323.34 CAR p Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
RUANG KOLEKSI UMUM TIMUR - Ruang Layanan Khusus Remaja dan Dewasa Lantai 3 Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005802619 323.34 CAR p Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
B 9096 PQW TIMUR - Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
00005855384 323.34 CAR p Perpustakaan Jakarta Timur - Jatinegara
Jalan Jatinegara Timur IV, Rawa Bunga, Jatinegara
B 9216 PQU TIMUR - Koleksi Umum Baca di tempat Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000790881
005 20210405102504
007 ta
008 210405################e##########0#ind##
020 # # $a 978-602-6208-16-3
035 # # $a 0010-0221001630
082 # # $a 920.72
084 # # $a 323.34 CAR p
084 # # $a 920.72 PET p
245 # # $a Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX /$c Peter Carey, Vincent Houben; Penyunting. Candra Gautama. Penerjemah. Peter Carey
250 # # $a Cetakan 1
264 # # $a Jakarta :$b Kepustakaan Populer Gramedia (KPG),$c 2016
300 # # $a xiv + 114 halaman : $b Ilustrasi ; $c 20 cm
336 # # $a Teks$2 rdacontent
337 # # $a Tanpa Perantara$2 rdamedia
338 # # $a Volume$2 rdacarrier
520 # # $a BUKU ini memperlihatkan, perempuan priayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah selatan, setidaknya sampai akhir Perang Jawa (1825-1830), menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari-saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19, di zaman Raden Ajeng Kartini (1879-1904). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai dunia laki-laki, yaitu militer dan politik. Di bidang bisnis, mereka mengambil peran sangat penting, seperti tampak pada sosok Ratu Kencono Wulan (ca. 1780-1859), permaisuri ketiga Sultan Hamengku Buwono II. Berasal dari keluarga lapis bawah--diduga pemilik kios di Pasar Beringharjo--Sang Ratu menjelma seorang first lday yang luar biasa rakus. Dia memanfaatkan posisinya untuk meminta bagian dari keuntungan setiap proyek. Di pihak lain, pendidikan Barat dan sistem "meminjamkan" anak keraton--sebagai cara membentuk karakter dan pengetahuan--kepada keluarga Indo-Belanda daripada memercayakan kepada perempuan kerajaan yang lebih tua, seperti terjadi pada Pangeran Diponegoro, dinilai telah merusak pengaruh perempuan keraton dan masyarakat Jawa umumnya. Penulis menguraikan bagaimana pola asuh matriarki gaya Polinesia tersebut dipengaruhi secara serentak oleh kolonialisme dan Islam. Buku kecil ini boleh dikatakan merupakan pengantar inspiratif bagi sejarawan untuk melakukan kajian lebih utuh dengan pendekatan baru atas sejarah Indonesia dari pertengahan abad ke-18 sampai era modern. Hanya dengan demikian perempuan (Jawa) dapat memiliki dasar kuat ketika mengambil tempat selayaknya dalam evolusi bangsanya selama berabad-abad.
600 # 4 $a SEJARAH
700 0 # $a Candra Gautama
700 0 # $a Carey, Peter
700 0 # $a Houben, Vincent
990 # # $a P019586/17
990 # # $a P019587/17
990 # # $a T0130160/19
990 # # $a T0130160/19
990 # # $a T0130161/19
990 # # $a T0130163/19
990 # # $a T0130164/19
990 # # $a T0130164/19