#

Rara Anggraeni : Asmaradahana Panjalu - Janggala

Damar Shashangka

Jenis Bahan

Monograf

Judul Alternatif

-

Pengarang

Damar Shashangka

Edisi

1

Pernyataan Seri

-

Penerbitan

Yogyakarta : Narasi, 2016

Bahasa

Indonesia

Deskripsi Fisik

488 hlm ; 14,5 x 21 cm

Jenis Isi

-

Jenis Media

-

Penyimpanan Media

-

ISBN

978-979-168-491-0

ISSN

-

ISMN

-

Bentuk Karya

Novel

Target Pembaca

Remaja

Catatan

-


Abstrak

Menjelang akhir kekuasaan Syri Naranatha Prabhu Erlanggya, kadhaton Medhang dibagi menjadi dua, Panjalu yang beribukuta di Daha dan Janggala yang beribukota di Kahuripan. Kedua. wilayah itu diserahkan kepada kedua putranya. Namun pembagian tersebut justru membuat anak keturunan Prabhu Erlanggya saling berperang untuk memperebutkan kekuasaan. Pada Saka Warsa 1057, kedua kadhaton dapat disatukan kembali di bawah kekuasaan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya. Karena pertikaian yang tiada henti, putri sulung Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya, Dyah Ayu Pramesthi sebagai calon pewaris takhta Daha melimpahkan haknya kepada adiknya Mapanji Aryesywara atau Mapanji Lémbu Amérdadu. Adik Dyah Ayu Pramesthi ini memiliki putri sulung yang bernama Dyah Ayu Sasi Kirana.

No. Barcode No. Panggil Lokasi Perpustakaan Lokasi Ruangan Kategori Akses Ketersediaan
00005329881 813 DAM r Perpustakaan Jakarta Barat - Tanjung Duren
Jalan Tanjung Duren Barat Raya No. 36
RUANG KOLEKSI ANAK BARAT - Ruang Layanan Khusus Anak Koleksi Umum Dapat dipinjam Tersedia
00005487352 813 DAM r Perpustakaan Jakarta Barat - Tanjung Duren
Jalan Tanjung Duren Barat Raya No. 36
RUANG KOLEKSI TANDON BARAT 2 - Koleksi Umum Tandon Tersedia
No. Nama File Nama File Format Flash Format File Aksi
Tidak ada data.
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000787415
005 20210113093636
007 ta
008 210113################d##########f#ind##
020 # # $a 978-979-168-491-0
035 # # $a 0010-0121000970
082 # # $a 813
084 # # $a 813 DAM r
100 0 # $a Damar Shashangka
245 1 # $a Rara Anggraeni : $b Asmaradahana Panjalu - Janggala /$c Damar Shashangka
250 # # $a 1
260 # # $a Yogyakarta :$b Narasi,$c 2016
300 # # $a 488 hlm ; $c 14,5 x 21 cm
520 # # $a Menjelang akhir kekuasaan Syri Naranatha Prabhu Erlanggya, kadhaton Medhang dibagi menjadi dua, Panjalu yang beribukuta di Daha dan Janggala yang beribukota di Kahuripan. Kedua. wilayah itu diserahkan kepada kedua putranya. Namun pembagian tersebut justru membuat anak keturunan Prabhu Erlanggya saling berperang untuk memperebutkan kekuasaan. Pada Saka Warsa 1057, kedua kadhaton dapat disatukan kembali di bawah kekuasaan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya. Karena pertikaian yang tiada henti, putri sulung Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya, Dyah Ayu Pramesthi sebagai calon pewaris takhta Daha melimpahkan haknya kepada adiknya Mapanji Aryesywara atau Mapanji Lémbu Amérdadu. Adik Dyah Ayu Pramesthi ini memiliki putri sulung yang bernama Dyah Ayu Sasi Kirana.
600 # 4 $a Damar Shashangka
990 # # $a B021968/19
990 # # $a B021969/19