Agama dan Negara, tema yang sensitif, krusial, sulit, dan rumit. Di Indonesia, tema ini selalu memunculkan gairah, pertentangan, dan perlawanan. Hubungan agama dan negara selalu timbul tenggelam, mengikuti arus perubahan dan perkembangan zaman. Dan nuansa politik biasanya jauh lebih terasa daripada untuk kepentingan misi suci agama yang sesungguhnya. Oleh karena itu, isu ini secara terus menerus menjadi agenda laten bagi kelompok yang berideologi agama (Islam) di Indonesia, yang selalu dimulai dari “tujuh kata” dalam Piagam Jakarta. Maka dari mengherankan, jika tarik menarik antara kelompok berideologi agama selalu muncul dalam setiap penetapan kebijakan. Dampak paling kasat mata dan sering timbul dari krisis hubungan agama dan negara ini adalah ketegangan – ketegangan, perbedaaan – perbedaan, dan sangat sulit ditemukan rasa kesejukan bersama.