Doa yang diucapkan dengan penuh penghayatan serta sugesti positif yang ditanamkan ke dalam pikiran, sesungguhnya punya kekuatan yang luar biasa besar. Pengetahuan dan pengalaman tentang hal inilah yang ingin dibagi Masriyah Amva kepada para pembaca buku ini. Lewat contoh penggalanpenggalan kisah hidupnya, uztazah pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu, Babakan Ciwaringin, Cirebon ini ingin meyakinkan bahwa dengan kekuatan iman, doa, dan pikiran, siapa pun bisa segera kembali tegak walau telah terpuruk ke jurang cobaan yang sangat dalam. "Tak mengherankan, jika Carla Power, Wartawati TIME Magazine pun begitu terkagum-kagum kepada Masriyah. Sebuah pengakuan yang jujur, yang hanya mungkin dilakukan oleh mereka yang telah terbebaskan dari kepalsuan dan topeng kemunafikan. Saya tak bisa berhenti membaca buku ini sejak lembar pertama...."--Lies Marcoes Natsir (Aktivis perempuan, Senior Program Officer The Asia Foundation) "Nyaimas Masriyah Amva meyakini dan mengimani impian-impiannya dengan pasrah, sabar, dan rendah hati. Hasilnya adalah kegagahan, ketegaran, keuletan, dan kharisma cinta kasih. Sebuah potret anatomi jiwa seorang perempuan Indonesia dalam mitologi Muslim tradisional yang patut dibaca."--Ken Zuraida (Pekerja teater, Pemimpin Komunitas Akarawa Project)